Skip to main content

This is my action, hbu?^^

Bulan Oktober tahun ini bener bener spektakuler yaaa. Mulai dari dilantiknya presiden yang baru, disusul dengan daftar nama nama menteri yang memang (kebanyakan) diluar dugaan masyarakat, kemudian peringatan sumpah pemuda tepat sehari setelah bapak ibu menteri di lantik, dan besoknya (tadi malam tepatnya) hujan untuk pertama kali mengguyur surabaya setelah sekian lama surabaya dilanda panas yang luar biasa....Alhamdulillah......

Ke-spektakuler-an bulan Oktober bentar lagi bakal berakhir, yaiyalah kan bulan Oktobernya bakal digantiin sama bulan November xoxo semoga bulan November gak kalah spektakuler ya daripada bulan Oktober, aamiin.

Anw semakin deket ke bulan November, tandanya makin deket aja nih ke pergantian tahun. Bentar lagi update an di twitter, instagram, dan medsos lainnya bakalan dipenuhin sama yg namanya "Goodbye 2014, and I'm ready 2015" berasa cepet banget ya tahun 2014 ini :/

Ngomong ngomong soal tahun 2015, udah pada tau belum sih kalo tahun 2015 nanti kita semua dan negara negara asean bakalan memulai sesuatu yg baru untuk masa depan kita semua? Iyeee Indonesia dan negara negara asean lainnya bakalan memulai yang namanya AFTA/MEA. Buat yang belum tau apa itu AFTA/MEA (Asean Free Trade Association/Masyarakat Ekonomi Asean), jadi nanti mulai tahun 2015, perdagangan antar negara di asean bakalan bebas hambatan, jadi bakalan jadi free trade gitudeh kayak di eropa. Perdagangan disini bukan cuma perdagangan barang aja looh, tapi perdagangan jasa juga bakalan bebas tarif, atau bahasa gampangnya nih, kita kita orang Indonesia, bisa dengan gampang nantinya buat kerja di Thailand atau Singapore, dan gitu juga sebaliknya, orang orang Thailand bakalan gampang buat kerja di Indonesia karena adanya MEA itu tadi.

Masalahnya disini adalah, tahun 2015 udah deket, MEA juga udah makin deket, dan menurut beberapa opini masyarakat, Indonesia ini masih belum siap buat menghadapi MEA 2015 nanti. Baca Opini
Tapi, sebenernya kesiap dan ketidak siapan Indonesia dalam MEA 2015 juga masih jadi pro kontra loh. Karena beberapa orang menganggap Indonesia sudah siap menghadapi MEA 2015 jika dilihat dari melesatnya jumlah UMKM yang ada di Indonesia. Tapi juga ada yang bilang kalo Indonesia sebenernya kurang kesiapannya buat ngehadapin MEA 2015 nanti.

Masalah siap dan tidak siap biar jadi opini masing masing deh ya, yang jelas disini peran kita sebagai generasi muda diperluin banget lo guys buat bantu negara biar lebih siap menghadapi MEA. Gausah mikir sampe jauh jauh, kita bisa mulai dari hal yang kecil kok, misalnya aja nih, mulai mencintai dan menggunakan produk-produk buatan Indonesia. Mungkin itu keliatannya sepele, tapi itu justru hal pertama yang harus diterapin dalam diri kita sebelum kita mulai bertindak ke langkah yang lebih besar. Selain itu kita juga bisa mulai buat gencar menginformasikan tentang MEA 2015 ini kepada orang orang sekitar kita, tujuannya, biar mereka semua tau dan bisa siap siap buat menghadapi MEA 2015 nanti.

FYI, jumlah penduduk Indonesia yang berusia 17-23 tahun itu 20%-30% dari total keseluruhan jumlah masyarakat Indonesia loh. Jadi, gimana? Masih mau jadi bagian dari 20%-30% yang cuma gitu gitu aja, atau mau jadi bagian dari anak muda yang jadi agent of change? Yuk tentukan aksi kalian dari sekarang, demi Indonesia yang lebih siap menghadapi MEA 2015^^

Comments

Popular posts from this blog

Opinion : Bad Words and blah blah blah

Sometimes, remain silent is the best thing you can do --- Yak, setelah sempat hiatus beberapa waktu, akhirnya aku muncul lagi mengisi kesepian di blog ini~ Sebenernya, aku cuma lagi ingin meracau. Bukan, lebih tepatnya menyuarakan(?). Menyuarakan sesuatu yang belakangan waktu ini cukup menganggu ketenangan hidupku Disclaimer : yang akan ku tulis disini nyata yaa, tapi gak semuanya aku yang mengalami, but it still annoys me, a lot :)) --- I don't know how to start the story karena emang anaknya bukan tipe story teller yang baik wkwk Then, how if we start with the core??? I think it would be much better :)) Jadi, intinya...beberapa waktu terakhir, aku sedang berada di posisi berusaha untuk mengendalikan segala perkataanku. Niat awalnya adalah agar segala apa yang aku katakan adalah hal - hal yang memang baik dan (semoga) bermanfaat. Tapi, jika memang aku tidak berkata baik, setidaknya aku sangat amat berusaha untuk lebih hati - hati dalam menyusun setiap kalimat yan...

Ekonomi Pembangunan adalah...

hai hai haiii :3 finally can write again for this blog :3 sebenernya kalo ada yang kepo, aul kuliah dimana sih? fakultas apa sih? jurusan apa sih? kok kayaknya hebring banget sampe jadi jarang update blog.. that's the point! postingan kali ini sengaja dibikin buat semua pembaca setia blognya aul *emang ada? =))* khususnya buat adek adek yang udah sma dan butuh referensi pilihan jurusan buat kuliah, mungkin jurusannya aul bisa sedikit memberi pencerahan :3 so, here we go.. aul kuliah di salah satu universitas negeri di surabaya.. di fakultas ekonomi dan bisnis...jurusaaaaan Ekonomi Pembangunan Apasih Ekonomi Pembangunan? Jadi, ekonomi pembangunan itu bukan jurusan baru. Itu jurusan udah lama banget. Bahkan dedengkotnya FEB itu justru ekonomi pembangunan. Masa sih? Emang dulu namanya apa? Jadi..dulu itu nama dari jurusan ini itu banyak banget. pernah pake nama Studi Pembangunan  pernah juga jadi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan  sampe pada akhirnya jadi Ekonomi Pembangu...

Upgrading Myself (Ver 2.2.1) : Chroceting Class

"Pokoknya aku pengen bisa merajut" --- Sudah sekitar nyaris satu tahun terakhir ini, merajut menjadi salah satu hal penting yang harus bisa aku lakukan. Sebetulnya, keinginan bisa merajut itu sendiri bukan tanpa alasan. Aku punya alasan yang cukup kuat yang memang benar - benar mendorong aku untuk kekeuh berjuang bisa merajut. Tapi untuk yang ini, kita skip dulu ya. Karena di postingan kali ini, bukan itu yang mau dibahas. --- Setelah memutuskan untuk memasukkan merajut kedalam list skill yang aku harus mampu, aku langsung memberanikan diri untuk menceritakan salah satu keinginanku ini ke orang - orang terdekatku. Berdiskusi dan meminta saran tentunya. Termasuk meminta arahan tentang "bagaimana cara aku memulai?" dan kemudian didapati rata - rata jawabannya adalah "yasudah, coba ikut kursus aja" Karena memang niatnya bener - bener pengen banget bisa merajut, jadilah setahun terakhir aku juga berusaha mencari tahu tempat kursus merajut yang biaya da...