Skip to main content

Opinion : Bad Words and blah blah blah

Sometimes, remain silent is the best thing you can do
---

Yak, setelah sempat hiatus beberapa waktu, akhirnya aku muncul lagi mengisi kesepian di blog ini~

Sebenernya, aku cuma lagi ingin meracau.
Bukan, lebih tepatnya menyuarakan(?). Menyuarakan sesuatu yang belakangan waktu ini cukup menganggu ketenangan hidupku

Disclaimer : yang akan ku tulis disini nyata yaa, tapi gak semuanya aku yang mengalami, but it still annoys me, a lot :))

---

I don't know how to start the story karena emang anaknya bukan tipe story teller yang baik wkwk
Then, how if we start with the core??? I think it would be much better :))

Jadi, intinya...beberapa waktu terakhir, aku sedang berada di posisi berusaha untuk mengendalikan segala perkataanku. Niat awalnya adalah agar segala apa yang aku katakan adalah hal - hal yang memang baik dan (semoga) bermanfaat.

Tapi, jika memang aku tidak berkata baik, setidaknya aku sangat amat berusaha untuk lebih hati - hati dalam menyusun setiap kalimat yang akan aku katakan. Dengan tujuan, setidaknya perkataanku tidak menyakiti lawan bicaraku.

Sebenernya, aku berperilaku begini juga bukan tanpa alasan. Entah mungkin memang aku yang anaknya terlalu senstif dan perasa atau memang society akhir - akhir ini sedang menunjukkan sikap buruknya ke aku wkwk

---
"Halah cantik ketolong behel aja"
"Kok makin kayak mayat hidup sih?!"
"Gemukan yaaa, lucuan juga kemaren pas kurus"
"Oh, ini? Kok beda ama fotonya?"
"Lah tumbenan shalat? Habis mimpi apa tau - tau tobat?"
...dll dst dsb :))

Yaaaa itu sih cuma beberapa contoh kalimat - kalimat yang pernah aku denger.
...sebagian ada yang ditujukan buat aku, sebagian lagi aku denger langsung tapi ditujukan untuk orang - orang terdekatku.

Awalnya aku mangkel sih. Eh, engga. Bukan mangkel. Lebih ke.....semacam auto ngebatin, ada salah apa ya aku nih sampe dinilai begini wkwk

Sempet aku ada di posisi yang mikirin banget omongan orang - orang tentang aku, sampe pada akhirnya aku ada di posisi yang legowo banget menerima setiap omongan - omongan itu....dan berusaha untuk menahan diri agar tidak berbicara sebegitunya ke orang lain :))

...karena aku sadar, gak semua orang punya hati yang sama luasnya dalam menerima penilaian dari orang lain. Gak semua orang bisa langsung auto "bodo amat" ama omongan orang lain. Gak semua orang bisa nganggep sepele penilaian orang lain tentang diri mereka..

Karena setiap masing - masing dari kita akan punya reaksi yang berbeda...yang kita sendiri tidak akan pernah tau seperti apa.

Bisa jadi, apa yang kita anggap cuma bahan bercandaan atau bahan basa - basi, ternyata justru malah menyakiti hati orang lain...atau mungkin, lebih parahnya, akan mengubah pribadi orang lain, untuk selamanya.

---
Oke..agaknya postingan kali ini cukup panjang dan terdengar sedikit berat yha~

Sebenernya ini juga tidak ada maksud menggurui siapapun sama sekali. Ini juga bisa untuk reminder diri sendiri yang mungkin masih suka ngasal aja kalo ngomong gapake di filter :))

Tapi emang aku ngerasa isu ini wajib banget aku post disini karena memang I know a name yang bener - bener luar biasa sekali reaksinya setelah mendapat omongan - omongan semacam contoh yang ku tuliskan tadi.

...she totally changes herself. Being someone that totally different from her....and somehow, that fact breaks my heart, a lot :)

---
Jadi, yuk sama - sama saling mengingatkan. Saling berbenah dan berproses biar kita semua, bisa sama - sama jadi lebih baik💖


Cheers,
Aulia (yang sedang berusaha menjadi baik)

Comments

  1. Terkadang memang tak adil, ketika kita mati-matian berbahasa utk menjaga perasaan mereka, tapi meraka malah seenaknya berbahasa dengan gaya meraka tanpa mempedulikan perasaan kita.

    ReplyDelete
  2. Kicauan-kicauan yang selalu hadapkan untukku setiap saat hingga detik ini.

    Ah biarlah, kita hanya berbeda memilih dosa. Anggap saja, mereka itu orang-orang sangat perhatian dengan cara yang berbeda.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Upgrading Myself (Ver 2.2.1) : Chroceting Class

"Pokoknya aku pengen bisa merajut" --- Sudah sekitar nyaris satu tahun terakhir ini, merajut menjadi salah satu hal penting yang harus bisa aku lakukan. Sebetulnya, keinginan bisa merajut itu sendiri bukan tanpa alasan. Aku punya alasan yang cukup kuat yang memang benar - benar mendorong aku untuk kekeuh berjuang bisa merajut. Tapi untuk yang ini, kita skip dulu ya. Karena di postingan kali ini, bukan itu yang mau dibahas. --- Setelah memutuskan untuk memasukkan merajut kedalam list skill yang aku harus mampu, aku langsung memberanikan diri untuk menceritakan salah satu keinginanku ini ke orang - orang terdekatku. Berdiskusi dan meminta saran tentunya. Termasuk meminta arahan tentang "bagaimana cara aku memulai?" dan kemudian didapati rata - rata jawabannya adalah "yasudah, coba ikut kursus aja" Karena memang niatnya bener - bener pengen banget bisa merajut, jadilah setahun terakhir aku juga berusaha mencari tahu tempat kursus merajut yang biaya da...