Teruntuk satu nama yang tidak pernah membuat kecewa,
Aku ingin berbicara,
Tapi ku mohon berjanjilah, bahwa malam ini kita tidak boleh ada yang marah.
Bagaimana?
Aku hanya ingin menyampaikan apa yang memang seharusnya didengarkan.
Tapi jangan lupa ya, tetap harus sesuai perjanjian.
Setuju?
Aku ini hanya tidak ingin menjadi durhaka,
Apapun akan ku lakukan hanya demi melihat engkau menjadi bahagia,
Karena aku tau, bahwa dengan begitu aku bisa dapat hadiah surga.
Tapi, perbedaan jalan pikiran kita berdua kadang membuat itu semua menjadi sulit untuk terlaksana.
Terlebih lagi seperti yang sudah kita alami beberapa hari terakhir.
Aku hanya ingin bersuara,
Memang, aku ini pandai mempertahankan apa yang sudah kuyakini ada,
Bukankah begitu engkau mengajariku dahulu?
Tapi, ketidak inginanmu untuk mengerti mauku kali ini, itu yang membuat aku sedikit bersedih.
Teruntuk yang selalu menyebutku dalam setiap doanya,
Ku mohon kali ini mengertilah,
Ego kita hanya sedang tidak bisa menjadi biasa,
Semoga kita bisa lekas menemukan jawaban untuk semua pertanyaan kita berdua.
---
Surabaya, setelah melalui perdebatan yang cukup panjang
Comments
Post a Comment