Skip to main content

#24 : Aku Harus Memilih

"Ada yang lebih menyedihkan daripada menunggu. Adalah mereka mereka yang saling menunggu tapi tidak saling tahu"
---
Hari ini lagi lagi aku dibuat bimbang oleh suara suara sumbang dalam pikiranku sendiri

Diam diam sebagian dari aku menghasut untuk pergi, tapi sebagian lagi menyuarakan agar tetap tinggal

"Lepaskan, kalau memang dia kan pasti akan selalu menemukan jalan" bisik suara yang menyuruhku untuk pergi

"Yakin mau pergi? Segini saja kah mampumu?" Sebagian dari aku yang masih ingin terus mempertahankan

Sungguh, tidak ada yang lebih gambling dari menunggu. Tentang setiap keputusan yang diambil tanpa pernah tau resiko dari hasil akhir. Tentang kemana kaki ini akan melangkah dan menerka nerka setiap rasa yang ada

Lalu sekarang aku harus bagaimana? Haruskah aku melangkah? Atau tetap diam disini saja?
---
Surabaya, dalam kondisi merindukan yang tidak tahu kapan dapat dipertemukan

Comments

Popular posts from this blog

random post

hello guys!!!^^ finally i can blogging agaaaaaiiiin^^ but for this time, i wanna improve my writing and also my vocab and grammar, so, i will write this post with english hihihiw and guyyyyyyyys you should to know how happy i am on my 16th birthday three days ago!!!!!>< i don't know where i should start the story =))) but i wanna say thank you for my classmate,  @SpartaKingdom  and espcially for you, #19^^ thank you guys for all the drama =))) for the little-but-very-nice-surprise^^ by the way i've sooooooo much resolution for my 16th.....and i hope that i can make all of that come true...*amiiin* oh yeah i remember that the day after tomorrow, me and all of the student of senior high school in my city, will doing school examination........:"3 and my school has made twenty packet of question.....:'3 i don't know is that true or not but almost all of my teacher said if that's true.......:'3 *die* aaaaaand i only have 29 days left before n...

Opinion : Bad Words and blah blah blah

Sometimes, remain silent is the best thing you can do --- Yak, setelah sempat hiatus beberapa waktu, akhirnya aku muncul lagi mengisi kesepian di blog ini~ Sebenernya, aku cuma lagi ingin meracau. Bukan, lebih tepatnya menyuarakan(?). Menyuarakan sesuatu yang belakangan waktu ini cukup menganggu ketenangan hidupku Disclaimer : yang akan ku tulis disini nyata yaa, tapi gak semuanya aku yang mengalami, but it still annoys me, a lot :)) --- I don't know how to start the story karena emang anaknya bukan tipe story teller yang baik wkwk Then, how if we start with the core??? I think it would be much better :)) Jadi, intinya...beberapa waktu terakhir, aku sedang berada di posisi berusaha untuk mengendalikan segala perkataanku. Niat awalnya adalah agar segala apa yang aku katakan adalah hal - hal yang memang baik dan (semoga) bermanfaat. Tapi, jika memang aku tidak berkata baik, setidaknya aku sangat amat berusaha untuk lebih hati - hati dalam menyusun setiap kalimat yan...

#23 : Surat Terbuka

Teruntuk satu nama yang tidak pernah membuat kecewa, Aku ingin berbicara, Tapi ku mohon berjanjilah, bahwa malam ini kita tidak boleh ada yang marah. Bagaimana? Aku hanya ingin menyampaikan apa yang memang seharusnya didengarkan. Tapi jangan lupa ya, tetap harus sesuai perjanjian. Setuju? Aku ini hanya tidak ingin menjadi durhaka, Apapun akan ku lakukan hanya demi melihat engkau menjadi bahagia, Karena aku tau, bahwa dengan begitu aku bisa dapat hadiah surga. Tapi, perbedaan jalan pikiran kita berdua kadang membuat itu semua menjadi sulit untuk terlaksana. Terlebih lagi seperti yang sudah kita alami beberapa hari terakhir. Aku hanya ingin bersuara, Memang, aku ini pandai mempertahankan apa yang sudah kuyakini ada, Bukankah begitu engkau mengajariku dahulu? Tapi, ketidak inginanmu untuk mengerti mauku kali ini, itu yang membuat aku sedikit bersedih. Teruntuk yang selalu menyebutku dalam setiap doanya, Ku mohon kali ini mengertilah, Ego kita hanya sedang tidak bisa menj...