21 Oktober 2017
---
"Aku pengen bahagia, kayak dia" ujarku saat itu.
---
"Aku pengen bahagia, kayak dia" ujarku saat itu.
"Kamu tau darimana kalo dia bahagia? Kalian ini lucu ya" Jawaban yang ku dengar dari salah seorang teman dekat kami saat itu seketika membuatku terdiam sejenak. Seketika membuatku berpikir bahwa ada yang selama ini keliru. Cara kita menilai kebahagiaan orang lain, belum tentu lah benar.
Ada yang terlihat baik baik saja dalam menjalani hidupnya, padahal nyatanya ada luka yang amat dalam yang sedang diam diam ia sembunyikan.
Ada yang terlihat tetap bahagia dalam menjalani hidupnya, padahal sesungguhnya ada perasaan rindu yang teramat sangat yang sedang dicoba untuk diredam.
Ada yang terlihat tetap tenang dalam menghadapi segala ujian, padahal hatinya tidak bisa berhenti untuk tidak merisaukan semuanya.
Seketika aku teringat perkataan salah seorang ustad dalam suatu kajian, "Sungguh kita ini hanya mampu melihat, tapi tidak Maha Melihat. Kita semua hanya mampu mendengar tapi tidak Maha Mendengar. Allah Tahu sedangkan kita tidak"
Sungguh benar, bahwa kita hanya manusia biasa yang hanya sanggup menilai tanpa benar benar mengetahui :)
Semoga kita selalu sadar bahwa kita hanya manusia biasa yang tidak memiliki suatu kuasa untuk menilai kebahagiaan hidup seorang hamba :)
---
Sabtu malam,
Dalam proses menjemput kebahagiaan
Comments
Post a Comment